Selayar, Waspadapos.com- Pemerintah Desa Barugaia menggelar Sosialisasi Masyarakat terkait Stunting dengan mengangkat tema “Perbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi untuk terhindar dari Stunting”
Berlangsung di halaman Kantor Desa Barugaia, Kabupaten Kepulauan Selayar, Rabu (30/12/2020).
Sosialisasi ini di hadiri Kepala Puskesmas Barugaia H. Ruslan beserta staf, Tenaga Ahli Kabupaten bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Agus Salim, Kepala Desa Barugaia Muhammad Yusri, S.Si, Babinsa, Ketua BPD beserta anggota, para Kepala Dusun, para Pendamping Desa, Penyuluh KB, serta KPM.
Adapun Pemateri Sosialisasi Masyarakat terkait Stunting dibawakan oleh 2 narasumber yakni Kepala Puskesmas Barugaia dan TA PMD, dan peserta sosialisasinya adalah masyarakat Desa Barugaia yang merupakan sasaran dengan jumlah 33 orang terdiri dari 20 sasaran ibu menyusui, 7 sasaran ibu hamil dan 6 anak usia 2 tahun atau Baduta.
Kepala Desa Barugaia, Muh Yusri, S.Si, mengatakan bahwa acara sosialisasi ini digelar dan merupakan program nasional. Dimana Pemerintah Desa sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat berkewajiban menyukseskan program nasional ini dapat terlaksana sampai ke Pelosok Desa sehingga akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat di Desa terkait apa itu stunting.
“Masyarakat di Desa terkhusus masyarakat Desa Barugaia masih banyak yang awam terkait dengan stunting sehingga perlu di tingkatkan pemahamannya terkait apa itu stunting, bagaiamana upaya pencegahan secara dini dan penanganannya apabila ada anak dibawah usia 2 tahun yang terindikasi stunting,” ungkap Yusri.
Sementara, Tenaga Ahli Kabupaten Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Agus Salim, dalam materinya mengatakan
bahwa upaya pencegahan stunting dapat dilakukan pada masa kehamilan dengan tetap secara rutin dan sesuai usia kehamilannya memeriksakan diri baik itu di Puskesmas, Posyandu, Puskesdes ataupun diklinik, sehingga kesehatan ibu hamil dan kondisi kandungan dapat terkontrol kesehatannya.
“Saya menghimbau kepada ibu-ibu dalam masa kehamilannya secara rutin di puskesman, posyandu, puskesdes atau klinik terdekat untuk memeriksa perkembangan kehamilannya dan mengikuti anjuran-anjuran yang disampaikan oleh petugas kesehatan atau bidan sebagai upaya pencegahan terjadinya stunting,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa selama masa kehamilan harus juga menjaga pola makan dan makanan tambahan yang dibutuhkan baik itu sang ibu hamil itu sendiri maupun kesehatan janin dalam kandungan.
Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Barugaia H. Ruslan secara teknis menjelaskan bahwa ada tiga hal yang dapat menyebabkan terjadinya stunting yakni pola makan, pola asuh dan sanitasi lingkungan.
“Untuk mencegah terjadinya stunting pada masa kehamilan dan pasca melahirkan harus memperbaiki pola makan dengan gizi yang seimbang sehingga akan memperbaiki pertumbuhan anak hingga usia 1000 hari atau sampai usia 2 tahun yang dianjurkan memberikan ASI ekslusif karena pada usia 2 tahun merupakan usia emas pada anak dimana pada usia emas ini menentukan apakah anak tersebut akan mengalami stunting atau akan tumbuh dengan baik,” Terang Ruslan.
Sebelum mengakhiri paparannya Ia mengajak seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung salah satu program nasional untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya stunting pada anak yang merupakan generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang, ujarnya.
Terpantau, Setelah acara Sosialisasi Masyarakat terkait Stunting, dilanjutkan dengan penyaluran makanan tambahan kepada masyarakat yakni 33 sasaran sebagaimana dijelaskan di atas yang bersumber dari APBDes Dana Desa Tahun anggaran 2020 yang diserahkan secara langsung oleh Kepala Desa Barugaia Muhammad Yusri, S.Si didampingi oleh Kepala Puskesmas Barugaia, Tenaga Ahli PMD, Babinsa Desa Barugaia, para Pendamping Desa dan di saksikan oleh Ketua BPD beserta anggota. (YS)
Comment