Satgas Penanganan Darurat Bencana Gempa Gelar Konferensi Pers, Sekitar 18.000 Warga Terdampak Gempa

Selayar, Waspadapos. com – Satuan tugas (Satgas) Penanganan Darurat Bencana Gempa 7,4 SR menggelar Konferensi pers di Media Center, Gedung PKK, Kecamatan Benteng, Selasa (21/12/2021) siang.

Konferensi Pers di hadiri Bupati Kepulauan Selayar, H. Muh Basli Ali, didampingi  Dansatgas Penanganan Darurat Bencana Gempa, Letkol Kav. Adi Priatna, Wadan satgas, AKBP Ujang Darmawan Hadi Saputra, SH, S.IK, MM., M.IK dan Sekda Selayar, Drs. Mesdiyono, M. Ec., Dev yang juga Wadan satgas penanganan Darurat Bencana gempa 7,4 SR.

Dalam konferensi persnya, Bupati Kepulauan Selayar, H. Muh Basli Ali mengatakan bahwa progres penanganan bencana gempa di Kabupaten Kepulauan Selayar yang pertama titik berat kami adalah distribusi logistik yang  diupayakan cepat dan tepat sasaran.Dimana kendala yang kita hadapi adalah cuaca ekstrim.

“Transportasi untuk mengangkut distribusi logistik sementara ini ada tiga kapal laut yang kami pakai yaitu KM Bunga Batari, KM Banawa Nusantara, dan Salsabilah dan juga ada kapal dari ASDP Feri Balibo, satu kapal TNI AL, Heli dari BNPB dan satu speed boat”

Dengan kendala cuaca ekstrim, tim mengupayakan transportasi ini dengan memaksimalkan heli untuk pendistribusian logistik ke wilayah terdampak yaitu di Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu. Ucap Bupati Basli Ali.

Lanjut Bupati Basli Ali mengatakan bahwa bantuan logistik yang masuk di posko dan yang telah diterima berasal dari 73 donatur, dimana salah satunya dari bapak Presiden RI, Kemensos, Badan Intelejen Negara (BIN), Gubernur, Pangdam, Kapolda, dan sebagian besar sudah disalurkan sekitar 50 hingga 60 persen di dua Kecamatan terdampak.

Selain itu, jumlah masyarakat yang terdampak di dua kecamatan akibat gempa ini kurang lebih sekitar 18.000. Namun yang tersisa sekarang menurut informasi yang masuk dari team yang ada di lokasi sekitar 6500 yang masih bertahan di tempat pengungsian, jelas Bupati.

Sementara jumlah rumah yang rusak di dua  Kecamatan dengan total sebanyak  471 unit diantaranya, rusak berat sekitar 205 unit, rusak ringan 172 unit,  rusak sedang 94 unit dan masih ada dua Desa dan sementara tim pengkaji tehnis masih melakukan pendataan untuk memperoleh informasi akurat,” jelasnya lagi.

Terkait dengan korban jiwa, sebenarnya pada saat terjadi gempa ini, Alhamdulillah pada saat itu tidak ada korban jiwa. Namun  menurut informasi setelah 3 hari di pengungsian ternyata ada informasi bahwa ada satu warga kita di Kecamatan Pasilambena meninggal dunia. Pungkasnya. (Sya)

Comment