SELAYAR, WASPADAPOS.COM- Dalam upaya memaksimalkan layanan hubungan masyarakat dan informasi, Bawaslu Kepulauan Selayar menggelar Dialog Publik Tematik di Warkop Tanadoang Cafe pada Sabtu (31/8/2024) malam. Acara ini mengusung tema “Peran Pemuda dan Media dalam Pencegahan Politik Uang pada Pemilihan 2024.”
Dialog Publik Tematik ini dipandu oleh Koordinator Divisi Hukum Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Selayar, Azmin Khaidir, S.Pd., dan dihadiri oleh mantan Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. H. Laode Arumahi, M.H., sebagai narasumber.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh pemuda, tokoh masyarakat, pimpinan media dari cetak, elektronik, dan online, serta perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat, SKPP, Karang Taruna, dan Ikatan Penyuluh Agama RI.
Azmin Khaidir, S.Pd., menjelaskan bahwa tugas Bawaslu adalah melakukan pengawasan, pencegahan, dan penindakan terhadap pelanggaran pemilu. Menurut Undang-Undang, pihak yang dapat melaporkan pelanggaran pemilu meliputi, Peserta pemilu, Lembaga pemantau dan Pemilih.
Dr. H. Laode Arumahi menyampaikan dampak dan modus praktik politik uang. Dampak politik uang melibatkan pemanfaatan celah regulasi dan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Pencegahan politik uang dapat dilakukan dengan sosialisasi massif, penguatan desa pengawasan dan anti-politik uang, memperbanyak kader pengawasan partisipatif (SKPP), melibatkan tokoh agama dan adat, keterlibatan perguruan tinggi, serta program pendidikan demokrasi untuk pemilih pemula dan pelibatan mereka dalam kampanye tolak politik uang.
“Kita berharap langkah pencegahan oleh Bawaslu dapat dilaksanakan secara massif di masyarakat. Penting karena kita tidak ingin melihat masyarakat yang kesulitan hidupnya kemudian terjerat masalah hukum karena politik uang,” kata Dr. Laode Arumahi.
Ia menambahkan, dampak dari politik uang menghasilkan kepala Daerah yang tidak berkualitas serta berdampak pada aspek ekonomi, pembangunan, sosial budaya dan politik.
Sehingga diharap setelah berakhirnya dialog ini, terjadi perubahan mindset pada diri kita bahwa politik uang adalah masalah serius yang perlu diperangi.
Dalam sesi tanya jawab, Ketua Karang Taruna Kabupaten, Ahmad Zulfikar menyampaikan bahwa praktik politik uang saat ini telah meracuni kehidupan masyarakat hingga mencapai tingkat yang sangat parah.
“Money politik sudah menginfeksi kehidupan kita. Tingginya partisipasi pemilih tidak bisa dijadikan indikator, boleh jadi karena money politik,” ujarnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Dialog Publik Tematik masih sementara berlangsung (Sya)
Comment