Polres Selayar Temukan Banyak Anak Menghisap Lem, Minta Orang Tua Lebih Peduli

Waspadapos– Menanggapi adanya Aduan Masyarakat yang melihat adanya sejumlah anak tengah mengisap Lem Fox di salah satu Kawasan di Kota Benteng,  Polres Kepulauan Selayar menyampaikan apresiasi atas informasi tersebut.

“ Trimakasih Infonya. Kami akan teruskan ke Unit Terkait. Kepada Seluruh orang tua, perlu kami sampaikan dalam beberapa kali kegiatan Patroli, benar kami temukan ada anak-anak remaja yg memiliki kebiasaan mengisap Lem Jenis tertentu. Diharapkan agar memperhatikan pergaulan dan kebiasaan anaknya, khususnya saat malam hari. Terima kasih” tulis Akun resmi FB Polres Kepulauan  Selayar, Senin  (02/09).

Dihubungi terpisah, Ps. Kasi Humas Polres Kepulauan Selayar Aipda Suardi Alimuddin membenarkan hal tersebut, bahwa Laporan ditemukannya anak-anak yang sering mengkonsumsi Lem Fox sudah menjadi fenomena dalam beberapa Tahun terakhir.

“ Tim Patroli Polres, maupun Polsek Benteng sering menemukan gerombolan anak-anak mengisap Lem Fox ini, usianya rata-rata usia Pelajar, kebanyakan SD sampai SMP, bahkan ada juga yang sudah remaja atau usia SMA. Setiap ditangkap kami panggil Orang Tua atau Keluarga anak-anak ini untuk dilaksanakan pembinaan” kata Aipda Suardi.

Untuk diketahui, bahwa lem yang seim dihisap anak-anak ini masuk dalam kategori Zat Inhalan yang memiliki kemampuan adiktif (membuat kecanduan), menghirup bahan adiktif yang berbau tajam atau inhalan seperti lem kayu memiliki dampak negatif bagi tubuh.

Menurut Foundation of Free Drug World, kebanyakan inhalan langsung mempengaruhi sistem saraf dan mengakibatkan perubahan pada cara berpikir kita. Dampak dalam jangka pendek yaitu hanya dalam beberapa detik saja, pengguna mengalami kemabukan dan efek lainnya seperti yang diakibatkan alkohol. Ada berbagai efek yang dapat dialami selama atau segera sesudah menggunakannya.

Penggunanya akan berbicara cadel, mabuk, pusing atau penampilan teler, tidak mampu mengkoordinasi gerakan, halusinasi dan khayalan.

Menghisap zat-zat kimia ini yang berkelanjutan dapat mengakibatkan detak jantung yang tidak teratur dan cepat dan menyebabkan gagal jantung dan kematian dalam beberapa menit. Karena  dapat menyebabkan mati lemas akibat oksigen di paru-paru diganti dengan zat kimia tersebut, yang kemudian mempengaruhi pusat sistem saraf, sehingga pernapasan akan terhenti.

Sedangkan efek jangka panjang bagi pengguna yang menghirup lem yaitu kelemahan otot, disorientasi, kurangnya koordinasi, sifat lekas marah, depresi, Kerusakan yang kadang-kadang tidak dapat disembuhkan pada jantung, hati, ginjal, paru-paru dan otak.

Penggunaan bahan penghirup terkait dengan beberapa masalah kesehatan yang serius. Menghirup lem dan tiner mengakibatkan masalah pada ginjal. Menghirup toluene dan bahan pelarut lainnya berakibat kerusakan pada hati. Penyalahgunaan inhalan juga berakibat kerusakan pada daya ingat dan melemahkan kecerdasan.

Diharapkan orangtua lebih waspada dan tak meremehkan penyalahgunaan inhalan ini. Selain lem kayu dan tiner, zat lain yang termasuk inhalan antara lain spritus, bensin, kuteks, semir, dan tinta spidol.  

(R)

Comment