Diduga Pungli, Biaya Visum di Puskesmas Bontosikuyu di Pertanyakan

Selayar, Waspadapos.com- Puskesmas Bontosikuyu Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan diduga melakukan pungutan liar (pungli) terkait biaya Visum oleh salah seorang korban penganiayaan atas nama Lk AA dan MA.

Padahal biaya visum menurut peraturan daerah (Perda) hanya sebesar 50.000 ribu rupiah.

Lk AA salah seorang korban penganiayaan pada saat melakukan visum di puskesmas Bontosikuyu dan saat ingin membayar terkesan sangat mahal.

“Ia pak biaya Visum di Puskesmas Bontosikuyu terlalu mahal. Saya sebagai masyarakat kecil sangat mengeluh dengan biaya visum yang sudah ditetapkan oleh Puskesmas Bontosikuyu,” ucap LA kepada Awak media, Minggu (9/1/2022).

Setelah keluar hasil Visumnya, terpaksa kami membayar dengan harga 435.000 ribu rupiah karena ingin melihat hasilnya pak.

Herannya lagi, biaya Visum di Puskesmas Bontosikuyu, kami diminta membayar uang sebesar 435.000 dengan rincian jasa dokter 200.000, Jasa paramedis 40 ribu kali 2 orang, Alkes habis pakai 80.000, administrasi dan dokumentasi 75 ribu rupiah.

“Ini baru visum luka gores pak dan kita harus membayar 435000 ribu rupiah. Tentu saja kami sebagai masyarakat kecil sangat keberatan dengan biaya Pisum yang sangat mahal yang ditetapkan oleh Puskesmas Bontosikuyu,” jelasnya lagi.

Sementara, Masnur bin Salle yang juga salah salah seorang korban penganiayaan saat ditemui media ini mengatakan bahwa sebelumnya itu pak kami ke Polsek Bontosikuyu dan diarahkan Ke Puskesmas Bontosikuyu untuk melakukan Visum.

Setelah di visum dan setelah keluar hasilnya kami kaget pak karena biaya visum terlalu tinggi. “Saya tidak ambil itu hasilnya pak karena terkendala dengan biaya visum yang ditetapkan di Puskesmas Bontosikuyu sebesar 435.000 ribu rupiah, ucapnya.

Kami berharap kepada pihak Puskesmas Bontosikuyu ketika melakukan visum kiranya menetapkan harga yang sesuai dengan peraturan daerah saja.

“Jangan melebih lebihkan dengan menaikkan harga visum. Kami ini korban dan masyarakat kecil. bukannya dibantu malah memberatkan. Setidaknya bisa memberikan solusi,” sebut Mansur.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Selayar saat dikonfirmasi, Senin (10/1/22) mengatakan bahwa pembayaran visum et Refertum sudah diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) No 2 Tahun 2017 tentang perubahan atas peraturan daerah Kabupaten Kepulauan Selayar nomor 20 Tahun 2011 tentang retrebusi jasa umum.

“harga sesuai Perda sudah ada semua disetiap Puskesmas,” terang Andi Iskandar. (**)

Comment